Yah...itulah uniknya orang Jawa. Mau tinggal dikota semodern apapun tetap kalo ada apa-apa baliknya ke tradisi dan adat Jawa. Secara, orang tua tinggal disana. Begitu pula proses pernikahanku kemaren. Sebenarnya, aku dan mantan pacarku memang sudah merencanakan bakal merid tahun 2015 setelah lebaran nanti. Tapi diakhir tahun 2014 sekitar bulan November kakak perempuanku bertemu dengan suaminya melalu salah satu temannya, dan dilamar oleh suaminya tepat dipertemuan kedua mereka di bulan Januari 2015. Seneng sih, senneg banget malahan. Cuman yang bikin shock itu ternyata menurut hitungan Jawa mbakku dan mas iparku jatuh "Lusan". Kakakku manten pertama di keluargaku, sedangkan suaminya manteng ketiga (sudah melaksanakan resepsi pernikahan ketiga) dikeluarganya, sekaligus anak ketiga. Dulu sewaktu aku kecil aku memang sering melihat dan mendengar beberapa tetanggaku di kampung gagal menikah karena "Lusan" ini. Yang akhirnya hubungan keduanya harus putus dan tidak boleh dilanjutkan. Sama sekali tidak terbayang ternyata ini juga terjadi dikeluargaku, bahkan dialami oleh kakak kandungku sendiri.
Tapi ternyata, ada solusi lain agar kakakku tetap menikah dengan suaminya. Salah satu adik dari kedua mempelai harus menikah terlebih dahulu. Padahal kondisinya, adik dari suami kakak masih kuliah dan belum mempunyai calon, sedangkan adik dari kakak yaitu aku sudah mempunyai calon dan sudah selesai kuliah jenjang 1 juga. Dan.....sehari selepas lamaran kakak langsung handphone berdering ada telfon dari kampung.
"Nduk mbake Lusan, umpomo kowe karo putra (mantan pacar) rabi disek piye?"
Arghhhh seneg sih sebenarnya, siapa yang nggak seneng coba kalo disuruh orang tua merid. Tapi ada beban sebesar gunung es seolah-olah siap menghantam ni kepala. Ya....bagaimana memahamkan pihak suami yang notabene orang kota, yang sama sekali tidak mengetahui apa itu adat Lusan. Tanggal pernikahan kakak sudah ditentukan bulan Mei 2015, otomatis aku harus menikah lebih dulu dong. Waktu yang terkesan terburu-buru, persiapan finansial yang belum matang, keadaan aku dan suami yang sama-sama baru lulus kuliah (meskipun dua-duanya sudah bekerja, namun sama-sama belum berstatus karyawan tetap) menjadi alasan kuat pihak suami untuk tidak melaksanakan pernikahan di bulan Mei. Pihak suami tetap menginginkan resepsi setelah Lebaran.
Kebayang kan gimana pusingnya...dan sudah barang tentu kalo pihak suamiku tidak mau, ya otomatis pernikahan kakakku gagal. Hampir 2 bulan (Feb-Maret) masih belum ada keputusan. Sedangkan semua sedang menunggu keputusan dari aku dan pihak suamiku.
Tapi alhamdulilah...pada pertengahan Maret 2015 akhirnya pihak suami memahami kondisi dan tradisi dikampungku dan akhirnya di bulan yang sama keluarga suami ke kampung untuk melamarku.
Problem Lusan solved, karena pihak suami akhirnya menyetujui. But...Untuk menentukan tanggal ijab qobul, pihak suami harus menyerahkan tanggal lahir Jawa suamiku dan juga tanggal meninggalnya nenek suami yang meninggal paling terakhir dengan tanggal Jawa juga. Whattt????.......Hellowww keluarga suamiku nggak tahu sama sekali tentang tanggal Jawa, yang mereka tahu suamiku lahir tanggal 20 Desember dan neneknya yang terakhir meninggal di bulan Oktober sekitar 2 tahun lalu. Dan...akhirnya disini mbah google semakin berperan untuk menyelesaikan problem ini hehe. Sebenarnya dulu pas kuliah ilmu falak diajarin sih cara konversi kalender umum ke Jawa. Tapi rumusnya panjangggg banget dan kalo salah satu angka saja udah pasti hasilnya salah. Problem solved karena mbah google! Whatever makasih mbah...
And the next problem.... benar-benar nggak bisa dicari di google dan nggak bisa meminta bantuan ke siapapun. Ternyata menurut tanggal jawa hari lahirku dan suami jatuh Geyeng (Wage-Pahing). Yang katanya "kurang berjodoh". Oh Good.... rasanya kayak pengen pinsan. Tapi menurut buku yang dijadikan pedoman dalam penentuan tanggal lahir, "kurang berjodoh" disini bukan berarti tidak boleh menikah, tapi akan ada 2 sifatku dan suami yang sama-sama "ngotot" dan tidak mau mengalah. Yaa...sebenarnya ada benernya juga, karena memang kalo menentukan sesuatu kita sering "eyel-eyelan" terlebih dahulu hahhaha. Dan akhirnya...kita harus mendengarkan ceramah rumah tangga yang panjang kali lebar karena Geyeng dan saran untuk menurunkan ego masing-masing dalam urusan rumah tangga. Dan sekaligus ada ditakut-takutin dikit sih katanya :
"Si A si B itu geyeng, trus pernikahannya nggak berlangsung lama, trus ada lagi tu yang rumahnya sana juga geyeng tiap hari piring didapur pecah"
Dan...masih banyak lagi yang intinya kalau memang masih mau tetap dilanjutin harus merubah sikap masing-masing. Ok fix...kita bakal lebih bersikap dewasa setelah menikah, Ea.....(dan ternyata terbukti setelah nikah aku memang lebih manut dengan suami, nggak seperti pas masih pacaran dulu haha)
Well...urusan adat dan tradisi sudah dilalui. Setelah itu aku berperang dengan "image". Kalo dikampung sih udah clear, kalo ada yang tanya "kok adiknya duluan?". Jawab aja Lusan. Udah deh dah pada paham. Nah sedangkan kerabat dan teman yang ada di Kota?? pada nggak tau mereka apa lusan. Secara aku merridnya ngelangkahin kakakku, dan memang mendadak. Ada yang bilang MBA-lah, bilang aku adik nggak tau dirilah karena nggak nungguin kakakku menikah, trus dibilang nikah digabung karena untuk menutupi kehamilankulah, dan masih banyak lagi pokoknya desas desus yang menyebar.Tapi semuanya waktu yang menjawab, jadi ya take it easy ajah.
Okay guys...itulah uniknya masyarakat Jawa. Yang masih mempertahankan tradisi namun sama sekali tidak bertentangan dengan norma agama yang berkembang. Memang sih ada beberapa orang modern yang mempunyai pemahaman ilmu agama tinggi banyak yang meng-kafir kan dan mem-bidah kan sebagian tradisi yang berkembang di masyarakat Jawa khususnya. Namun sebagai akademisi yang melihat segala sesuatu tidak hanya dari satu kacamata tentu akan bisa bersikap lebih bijak lagi. Ibaratnya baru tahu dan belajar sedikit agama aja udah mengkafir-kafirkan, eh nggak sedikit loh orang dikampung yang ada disekeliling kita juga seorang fakih. Hanya saja mereka tidak belajar di Universitas ternama seperti mereka yang sering mengkafir-kafirkan.
Jadi tidak ada salahnya kan selama muamalah ma'a Allah nya masih sesuai dengan tuntunan hadits dan al-Quran. Trus kita menghargai tradisi para wali yang banyak diadopsi oleh masyarakat Jawa. Selama apa yang berjalan dalam tradisi tersebut ada pedomannya.
Hai kak.. boleh aq bertanya.. mungkin pertanyaan ini penting buat kehidupanq.
ReplyDeleteHai kak.. boleh aq bertanya.. mungkin pertanyaan ini penting buat kehidupanq.
ReplyDeleteHai Putra...salam kenal. silahkan, mau tanya apa ya
ReplyDeleteSama dengan kisahku, tapi saya belum ada solusi mengenai permasalahan ini. kakakku juga mau menikah dengan calon istrinya yang Lusan juga. nah masalahnya saya sebagai anak terakhir belum siap menikah karena pacar saya masih kuliah, dia belum siap untuk menikah. apa iya saya yang sebagai anak terakhir harus membuat keputusan menikah dengan wanita lain agar kakakku bisa menikah dengan calon istrinya. saya sudah bekerja, tpi gk rela juga harus mengakhiri hubungan yang sudah berjalan 2 tahun dengan pacarku
ReplyDeletekok ribeet yaa...:(
Hai Bambang salam kenal, and thanks for visit....
Deletewah kasusnya sama banget ya sama aku hehe, ya begitulah kalo kita tinggal di lingkungan yang masih sangat kental dengan tradisi. Sebagai generasi ke sekian memang kita sebenarnya tidak mempercayai mitos, tapi kita hidup bermasyarakat yang mayoritas mempercayai itu. aku dulu pas ketahuan kakakq lusan, suamiku juga baru lulus kuliah dan belum mendapat pekerjaan tetap. Tapi kita niati Bismillah dan yakin bahwa ketika kita memutuskan untuk menikah maka Allah akan memberi jalan yang terbaik. semoga segera mendapat jalan keluar ya...
Kak mau tanya nih ... Apa bener kalo semisal nya aku sm pasangan kan ketemu lusan juga .. Rumah ku di kediri sedang kan dia diriau tp mondok di kediri itu kalo dijawa bahasanya "NYEBRANG SEGORO" itu gapapa ya meskipub lusan ?? Apa ttp kebawa adat masing²?
DeleteMinta solusi kak.. kalau kisah ku dengan posisi anak ketiga dan anak terakhir.. calon suami anak pertam
ReplyDeleteHai Tri Setiyowati, salam kenal and thank for visit
DeleteSetauku kalo anak sulung ketemu anak bungsu justru bagus. Yang dimaksud lusan itu kalo pernikahan pertama dalam keluarga salah satu mempelai, sama pernikahan ketiga di keluarga salah satu mempelai. pernikahan ini maksudnya pestanya ya...
Kak Misalkan saya pernikahan ke tiga dan calon pernikahan pertama , tp kalau dari pernikahan ke tiga pesta nya hanya baru 1 kali, kaka pertama nikahnya gak di rayakan, ke dua di rayakan .. Itu gmn kak apa masih d sebut lusan
DeleteMinta solusi kak.. kalau kisah ku dengan posisi anak ketiga dan anak terakhir.. calon suami anak pertam
ReplyDeleteCalon suami anak pertama sekaligus anak tunggal.. ?
ReplyDeletetnya dong mba, akhirnya menikah jg kah mba nya, sampe skrg langgeng kan mba. soalnya ini aku alami jg. cm adenya dah nikah dluan tahun lalu, jd gpp aja ya klo aku nikah lusan? cm org tuaku yg msh percaya bgt larangan itu. boleh bagi kontaknya gak mba barang kali bisa sharing ke org tuaku supaya jelas ini nomerku ya mba 085787413936
ReplyDeleteHai Lilis, salam kenal and thanks for visit....
Deletekalo adek nya calon udah menikah jadinya nggak lusan. Seharusnya sih gapa2. kayak mbakq sama mas iparku kan lusan, karena aku akhirnya disuruh nikah duluan jadi mbak sama masku nggak lusan. Alhamdulilah sekarang aku udah punya baby usia 3,5 bulan, dan mbakq lagi hamil 5 bulan.
boleh tau mba lutfi, mbah yang bilang ya klo gpp. boleh tau mba lutfi mbah jawanya mna? krna setiap tnya org tua selalu gak blh. krna calon anak pertama dan saya ketiga itu. ktanya klo nikah g akan langgeng gtu. boleh minta nomer mba lutfi gak, pgen tnya gtu ma mbahnya mba lutfi. biar org tuaku jg ada pencerahan. krna mereka takut jika melanggar itu mba lutfi. maaf ya mba lutfi saya minta nomernya.
ReplyDeleteMbak kalo lahiran rabu wage (cowk) dan jumat pahing (cew) gmn ya? Setauku yg geyeng itu selasa wage dpt jumat pahing dan sebaliknya.. hehe.. tradisi jawa kok ribet gini yaa 😊😁😁
ReplyDeleteHai mbak Lutfi.. Kalo ksahku gini mbk wton tronku kmis pahing klo pcarku senin wage apa itu dikatakan Geyeng mbak? Minta srannya dong..
ReplyDeleteassalamu'alaikum kak. sdh brjalan berapa lama pernikahan..?
ReplyDeletekisah geyeng ini yang aku alami,
dan belum ada solusi sama sekali karena orangtua saya kekeh dengan pendirianya
makasih
Hay , saya pernah mengalami ini pada awalnya saya ingin menikah dengan anak ke tiga Katanya saya ini Lusan krna anak pertama dan ke tiga , semua emank terjadi akhirnya saya di tinggal untuk selama2nya (meninggal) setelah 2thn saya berhubungan lagi dengan laki2 yang ternyata anak ke tiga juga saya sebenernya tidak percaya tapi keluarga selalu menentang dan menyuruh saya tidak berhubungan dengan dia menurut kalian saya harus apa ??😞
ReplyDeletekalau si wanita anak tunggal lalu aku anak ke 3 tp siwanita tersebut mempunyai kakak tiri dari perningkahan ayahnya yang dulu dari kecil yang mengurus ibunya anak tunggal tersebut smpe ningkah pun yang meningkahkan juga ibu anak tunggal tersebut apa juga masih dikatakan lusan jika anak tunggal tersebut di ningkahkan dengn anak ke 3
ReplyDeletesama persis dengan saya kak.. juga bingung saya inii 😢
DeleteAskum mo nanya ,,KLO pihak cwe kan mo nikah untuk 3 x sdgkan cwok baru pertama dn kebetulan pihak cwe anak pertama sdgkn cwok ank 3 adik kedua cwe udah menikah bhkn udan pya mmgan sdgkan adik Ragil baru kelas 2 SMA solusi nya gimana donk?
DeleteAssalamu'alaikum mb lutfiana, mb mau tanya untuk lusan sendiri dihitung dari urutan lahir anak dalam keluarga atau dihitung dari berapa kali acara pernikahan dalam keluarga tersebut. Terimakasih.
ReplyDeletecerita adat istiadat jawa ini juga baru saja saya alami dengan sang mantan pacar. saya pacaran sudah hampir 8 tahun. akan tetapi kandas kemarin waktu saya mencoba melamar tetapi tak dapat restu dr orang tua sang mantan pacar dengan alasan mbarep telon yg artinya saya anak pertama, mantan pacar anak pertama, ibu saya anak pertama. berulangkali saya memberikan penjelasan kepada calon mertua bahwa hidup mati rejeki jodoh sudah di atur yang Maha Kuasa. akan tetapi semua usaha saya sia2 karena kekolodan pola pikir calon mertua yg berpegang teguh pada adat istiadat jawa. yang saya pertanyakan apakah tidak ada solusi lainnya dalam mematahkan perhitungan jawa tersebut?
ReplyDeleteKasusnya sama seperti saya dan pacar saya. Namun belum saling terbuka dengan kedua pihak keluarga.
DeleteSekarang bagaimana kabar kisahnya kk dengan pacarnya? Apakah masih bisa diperjuangkan hingga sekarang?
Mohon pencerahannya mas..mbak..kalau semisal saya anak pertama dari 3 bersaudara dan pasangan saya anak ke 3 dari 3 bersaudara itu masuknya gimana ya?
ReplyDeletesaya anak ketiga mas mbak namun pacar saya anak tunggal. kita udah sama-sama serius tapi yaitu keluarga saya kolot banget sama adat jawa yang ga boleh katanya "lusan". kakak saya yang pertama dulu dapet calon anak ketiga dan akhirnya gagal menikah, saya sebenernya ga percaya sama mitos" itu sih namun orangtua kekeh gitu. sebenernya anak tunggal sama anak ketiga boleh tidak ya mas mbak ??
ReplyDeleteAssalamualaikum kak lutfi, aku mau cerita juga nih. Hampir sama seperti cerita kakaknya mba lutfi. Aku anak pertama dan calonku anak ketiga, maksud dari lusan itu dilihat dari hitungan anak ke berapa atau dari pernikahan yg sudah terjadi di salah satu besan nya? Tolong ya kak di jawab, makasih
ReplyDeleteKlo pernikahan mlumah murep itu bisa di siasati gak ya... mohon bantuannya mbk mas....
ReplyDeleteAssalamualaikum kak mau tanya, aku kan dulu pernah akan punya kakak tapi keduanya keguguran, kalau dalam hitungan aku memang anak ke 3
ReplyDeleteTapi jika dihitung menurut anak yang masih hidup aku anak ke 1
Pacarku itu anak pertama gimana kak ??itu termasuk lusan nggak??
This comment has been removed by the author.
DeleteAssalamu'alaikum kak mau tanya, barangkali ada solusinya kalau terhalang adat Jawa dandang rebutan pencokan gimana ya solusinya. Kalau ada para ahli yang bisa bukan cuma memberi penjelasan tentang adat Jawa yang menghalangi tapi juga memberi solusi, bisa share nomor atau biodata beliau
ReplyDeleteAsAssallamualaikum wr.wb... Kak saya mau tanya 🙁kisahku dengan kekasihku sabtu pahing vs selasa wage satuan kami temu 25 dan parahnya lagi orora tua cowoku juga temu 25 tapi beda weton sama kami, kami udah jalan 4th dan kami harus puttus paksa karena kedua orang tua melarang apakah benar bahaya itu benar benar akan terjadi jika kami tetap menjalani nya dan jika terjadi apakah ada penangkal nya kak mohon penjelasan nya kami sangat tersiksa batin dengan kekeada ini kak 🙁
ReplyDeleteAssalamualaikum, mohon pncerahan kak. Saya punya masalah sama dengan kakak.. tapi kata keluarga saya antara weton minggu pahing dan selasa wage tidak baik nanti ada salah satu keluarga a
ReplyDeleteyg meninggal atau dari pihak calon . Apakah dulu kakak mau nikah ada ruwatan /syarat tertentu . Agar pernikahan bisa dilangsungkan? Terimakasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMbak lutfi apakah ada solusi dr pernikahan lusan, selain adek yg nikah dluan ?mohon pencerahan
ReplyDeletekak minta solusi ya aq geyeng sama calonq dan aq manut" aja sama calonq tapi masalahnya yang bikin ribet malah ortu kami yang satu mnunggu pihak satu tapi yang satu mikirnya harus pihak satunya yang cari tanggal dan sama" eyel"annya kak...mnurut kakak solusinya gimana?
ReplyDeleteKak mau tanya klo cowok anak tunggal dan cewek mempunyai 3 saudara tapi dia anak ke 3 (terakhir) kira kira boleh gak ya kak?
ReplyDeleteKalo yang keluarga cewek, 2 kakaknya udah nikah semua, masuk lusan juga kak
DeleteKak mau tanya, aku dan doi lagi Deket. Ibuku memberi saran supaya tidak bersama dia dengan alasan dia se dusun dengan ayah tiri ku dan juga karena dia lebih muda dari aku, aku sudah terlanjur sayang kak. Minta saran dong kak😭
ReplyDeleteNgobrol di DM yuk, follow ya @lutfianamayasari
DeleteHati2 ketemu weton 25 saya berumah tangga sudah 6 tahun ada2 aja tp saya pasrahkan sama allah ni no ku 081314004954
ReplyDeleteBenar.. ibuk bapakku ketemu weton 25 akhirnya setelah 7/8 th menikah bapakku meninggal, tp memang meninggal karena sakit sih
DeleteDear brides and grooms to be
ReplyDeleteSalam hangat dari HIS Seskoad Grand Ballroom Bandung.
Kami dengan bangga mempersembahkan venue terbaru kami yaitu “HIS Seskoad Grand Ballroom”, Gedung seskoad yang berletak strategis nan mewah yang menjadi favorit para calon pengantin ini kini berada di naungan HIS, untuk itu fasilitas yang terdapat di gedung seskoad grand ballroom kini berstandard seperti gedung HIS lainnya, “Ballroom full karpet eksklusif, AC, Lampu Kristal, dan design ruangan yang elegan&mewah”. Selain gedung, kami juga bekerjasama dengan banyak pilihan vendor ternama di Bandung, mulai dari catering, busana&MUA, dekorasi, music & entertainment, fotografi&videografi, MC, wedding car, hingga pelayanan yang kami miliki untuk membantu calon pengantin dari awal sampai akhir yaitu, Wedding Public Relations, Wedding Planner, dan Wedding Executor. Dengan sistem “One Stop Wedding Service”, Kami pastikan akan memberikan pelayanan terbaik dalam membantu dari awal hingga di hari Bahagia akang teteh
Untuk itu kami mengundang akang teteh calon pengantin, untuk datang ke pre-launching HIS Seskoad Ballroom kami, dan segera dapatkan HARGA PRE-LAUNCHING yang pasti akan sangat worth it dengan fasilitas dan pelayanan yang kami berikan serta BONUS FANTASTIS! untuk akang teteh calon pengantin Cuma di HIS SESKOAD GRAND BALLROOM.
For more info and detail call :
Wedding Public Relations HIS Seskoad Grand Ballroom
Jl. Gatot Subroto No. 96 Bandung.
Giyan : 082261170022 (WA)
INSTAGRAM : @his_seskoad @giyanti.hisseskoad
See u brides and grooms to be!
-HIS Wedding Venue Organizer-
Assalamualaikum mba . Saya mau tanya dong. Saya ingin banget menjalankan pernikahan ini. Tp ayah saya bilang gak ngebolehin karena. Saya anak pertama ayah saya anak pertmaa dan pacar saya anak pertma.jadinya kan barep telon. Tp saya ingin mematah kan mitos itu saya gak percaya hal seperti itu. Tp bingung mau kasih pengertian kepada orang tua. Apakah mbak tau jalan keluarnya. Mohon d jawab mba🙏🥺
DeleteNgobrol di DM yuk mbak, follow ya @lutfianamayasari
DeleteHai buat semuanya yang lagi hadepin masalah khususnya hitungan lusan geyenh dsb, bisa banget DM di ig ya. Follow @lutfianamayasari. Soalnya notif dari blog sering nggak kedeteksi di email. Jadi maaf banget belum pada sirespon.
ReplyDeleteMbak saya sudah DM di ig, saya tunggu respon nya ya. Suwun🙏
DeleteKak bagaimana mengatasi pernikahan lusan??? Yang penting saya Ama pacar saya tidak putus karena saya anak pertama dan pacar saya anak ketiga??
ReplyDeletekak mau nanya kalau untuk anak tunggal dan ketiga apakah sama ya dg anak pertama dan ketiga?
ReplyDeletesebenernya udah gak terlalu menggunakan adat Jawa sih dikeluargaku, tp takutnya dikeluarga si mempelai prianya yg masih menggunakan adat Jawa, mohon penjelasan nya kak?
terimakasih
Apa benar kak lusan itu? Aku anak pertama tunggal pacarku anak ketiga dari 4 bersaudara. Tolong dijawab kak
ReplyDeleteMba boleh ku ketuk dm nya? Pgn tanya beberapa hal����
ReplyDeleteMaaf smua mau nanya doi saya anak ketiga dari 3 bersaudara namun anak pertama seblum kakaknya meninggal ketika di lahirkan jadi di KK doi saya anak kedua ..yg mau sya tanyakan apakah bisa di katakan doi saya ini anak ke tiga mohon maaf nanya nya ribet lgi btuh referensi banyak dari kalian smua .
ReplyDeleteMaaf smua mau nanya doi saya anak ketiga dari 3 bersaudara namun anak pertama seblum kakaknya meninggal ketika di lahirkan jadi di KK doi saya anak kedua ..yg mau sya tanyakan apakah bisa di katakan doi saya ini anak ke tiga mohon maaf nanya nya ribet lgi btuh referensi banyak dari kalian smua .
ReplyDeleteJika ingin menghitung weton dan kecocokannya bisa dilihat disini => Cara Menghitung Weton Jodoh Secara Online Dan Melihat Kecocokannya
Deletepercaya gak percaya sih.. jika ingin menghitung weton dan kecocokannya bisa ilihat disini => Cara Menghitung Weton Jodoh Secara Online Dan Melihat Kecocokannya
ReplyDelete