Mengatur
pemberian ASIp ternyata nggak semudah yang kita kira. Yups, apalagi
untuk ibu-ibu yang bru melahirkan anak pertama yang itu berarti "zero"
experience. Tapi berbekal ilmu-ilmu yang didapat dari browshing dan
tanya pada sesepuh yang ada dikantor, semua bisa berjalan dengan lancar
alhamdulilah.....Nggak jarang, aku juga men-duplikat pengalaman ibu2
pekerja yang juga rajin pumping demi memberikan yang terbaik untuk si
buah hati. Nah....dsni aku mau share juga managemen asip yang udah aku
praktikkan selama ini, sapa tw bisa jadi referensi tambahan buat yang
membutuhkan.
Thursday 1 September 2016
Friday 22 July 2016
Mempersiapkan Asi Eksklusif Untuk Wanita Pekerja
Asi eksklusif ialah memberikan ASI kepada bayi hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan tambahan. ASI yang
diproduksi ibu sudah memiliki komposisi yang paling sempurna untuk bayi bila
dibandingkan dengan susu formula ataupun susu sapi. Pada ASI banyak mengandung
AA dan DHA untuk kecerdasan bayi, berbagai antibodi yang berperan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, mengandung zat besi, kalsium,
dan vitamin A, serta enzim pencernaan sehingga lebih mudah dicerna dan diserap. Pemberian ASI eksklusif mungkin bukan halangan bagi ibu yang bekerja dirumah, namun tidak demikian dengan ibu yang yang bekerja diluar rumah. Tapi jangan khawatir Mom, saat ini sudah lazin dikenal ASIP (Air Susu Ibu Perah) yang bisa memenuhi ASI bayi selama Ibu bekerja. Karena bulan depan masa cuti kerja berakhir (hiks hiks), mulai bulan kemarin aku sudah membiasakan pumping meskipun belum maksimal. Ada beberapa peralatan pendukung yang digunakan untuk ASIP antara lain:
Normal atau Caesar?
Tepat 12 hari sebelum bulan Ramadhan tiba, terlahir dari rahimku seorang anak laki-laki yang setelah melalui proses diskusi yang panjanggg diberi nama Muhammad Syafaras Hamizan Saputra. Syafaras berasal dari bahasa Yunani yang berarti "yang dihormati" sedangkan Hamizan berasal dari bahasa Ibrani yang berarti cerdas. Tahap selanjutnya ialah menentukan nama panggilan yang kira-kira mudah diingat. Karena lahir dikampung, sebisa mungkin kita berusaha menghindari nama panggilan yang ada "z" atau "f". Karena secara tidak disadari, huruf "f" dalam rangkaian nama tersebut akan berubah menjadi "p" dan huruf "z" akan berganti "j". Dan sayangnya, nama syafaras ada huruf "f" dan hamizan ada huruf "z" heheheh. Akhirnya kita putuskan untuk memanggilnya dengan nama Mizan. Dannnn bener gaes, banyak sesepuh yang memanggilnya mijan, bahkan paling ekstrim ada nenek-nenek samping rumah yang memanggilnya Kijan hahahha. Ya sudahlah yang penting kita memiliki harapan yang besar terhadap nama tersebut semoga menjadi anak yang kelak dihormati dan menjadi anak yang cerdas serta bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)