Mengatur
pemberian ASIp ternyata nggak semudah yang kita kira. Yups, apalagi
untuk ibu-ibu yang bru melahirkan anak pertama yang itu berarti "zero"
experience. Tapi berbekal ilmu-ilmu yang didapat dari browshing dan
tanya pada sesepuh yang ada dikantor, semua bisa berjalan dengan lancar
alhamdulilah.....Nggak jarang, aku juga men-duplikat pengalaman ibu2
pekerja yang juga rajin pumping demi memberikan yang terbaik untuk si
buah hati. Nah....dsni aku mau share juga managemen asip yang udah aku
praktikkan selama ini, sapa tw bisa jadi referensi tambahan buat yang
membutuhkan.
- Sebelum cuti selesai usahakan untuk memahami terlebih dahulu ritme debay ketika "ngasi". Hamizan termasuk anak yang minumnya lumayan kenceng, tiap 2 jam aku coba buat ngasih 100ml selalu habis sekali minum. Tapi biasanya, di botol ke 4 dy akan sering gumoh, dan masih tetep nggak nolak kalau dijejali dot dan tetap diminum. Besoknya aku coba untuk ngasih 60 ml sekali minum dengan jeda waktu tetap 2 jam sekali. Alhamdulilah, hingga botol ke 5 dy nggak gumoh, hanya saja setelah susunya habis, dotnya maunya digigit sebentar (empeng) 2-5 menit baru bisa dilepas, biasanya dy langsung tidur. kalau kita udah tau ritmenya, akan memudahkan kita buat pengelolaan asip yang akan dituang ke botol. Meskipun dibotol ada 100ml, biasanya aku cuman ngangetin 60 ml, sisanya tetap aku simpan di kulkas. Dengan gitu, kita bisa meminimalisir pembuangan asip yang tidak habis diminum debay.
- Waktu Pemerahan. Saat pumping, tas gabag pink jadi teman setia dikantor. Kebetulan aku kerja dikantor yang tingkat kedisiplinannya sangat tinggi. Terutama untuk jam masuk dan istirahat. Dalam 9 jam, aku ada waktu break 1 jam. Nah waktu break 1 jam ini aku bagi jadi dua, jam 09.00-09.30 untuk pumping sesi pertama dan jam 13.00-13.30 untuk pumping sesi kedua. Karena jam istirahatnya habis untuk pumping, aku sering lunch di ruangan. Kok boleh?? ya sebenanrnya nggak boleh sih, tapi daripada aku nambah jam istirahat yang pastinya merugikan teman yang lain, mending aku langgar peraturan trus makan diruangan kerja kan hehe. Untungnya bos makhlum dengan keadaanku, alhamdulilahh. Sekali pumping biasanya dapet 150-200ml. Jadi dalam sehari, aku bawa oleh-oleh 300-400ml asi untuk si kece Hamizan.
- Pasca Perah. Setelah ASI di perah, simpan ASI di kulkas jika kantor menyediakan kulkas. Kalau nggak ada, siapkan cooler bag dan jangan lupa bekukan Ice gel agar suhu asi dalam cooler bag terjaga.
- Sampai rumah, langsung tuh tempel-tempel label buat botol asip sebelum dimasukin ke kulkas. Aku nggak pernah simpan Asi di freezer, karena bagaimanapun kualitas asi juga harus tetap dijaga. aku hanya stok maksimal 20 botol di kulkas atau untuk konsumsi 5 hari. Jadi, nyampek rumah kalau Hamizan lagi laper ya langsung laktasi, apalagi kalau lagi libur aku full laktasi. Meskipun masih ada asip yang masih bisa diminum, aku lebih milih buat buang asip nya. Intinya, jangan ngerasa sayang kalo buang asip. Kalo sekiranya sudah melebihi batas penyimpanan lebih baik dibuang aja.
- Masalah terbesar yang biasa dialami working mom yaitu khawatir bingput (bingung puting) karena baby minum menggunakan media dot. Jika sudah bingput, biasanya baby akan menolak asi dari gentongnya. Nah, biar nggak bingput usahakan momy jangan pernah mencoba memberikan Asi lewat botol. Biarkan ayah, nenek, kakek, atau penjaga baby yang memegang dotnya. Dengan begitu, baby akan memahami bahwa jika bukan dengan ibunya, maka ia harus minum melalui media dot. Alhamdulilah cara ini berhasil, jadi hingga detik ini aku pribadi belum pernah meganging dot untuk Hamizan. Pernah nyoba sekali, dan Hamizan menolak karena dy lebih memilik laktasi.
- Menghangatkan ASI. Selama dikantor, baby Hamizan dijaga papanya dirumah, kebetulan papanya masuk kerja siang. Sebelum berangkat kerja usahakan air panas sudah tersedia ditermos. Begitu pula dot dan gelas kaca untuk merendam Asip. Dan jangan lupa menyiapkan lauk untuk makan suami. Aku sendiri biasanya masak sebelum subuh, tapi untuk bahan-bahannya sudah aku siapkan di malam hari ketika Hamizan udah bobok. Agar pumping lancar, perut momy harus dalam kondisi kenyang terus ya...makanya aku selalu sarapan sebelum berangkat kantor.
Nggak ada istilah ribet, capek, dan segala keluhan lainnya untuk memberikan yang terbaik untuk sang buah hati. Ketika rasa malas melanda, ingat Mom ada banyak ibu-ibu yang asi nya nggak keluar dan nggak bisa ngasih asi ke buah hati karena berbagai faktor. Masa kita yang diberi anugrah dari yang kuasa dengan stok asi yang berlimpah justru nggak memanfaatkan??. Percaya deh, rasa capek akan hilang ketika melihat senyuman buah hati sesampai dirumah. Semangat Asi eksklusif Mom..
No comments:
Post a Comment