Tepat 12 hari sebelum bulan Ramadhan tiba, terlahir dari rahimku seorang anak laki-laki yang setelah melalui proses diskusi yang panjanggg diberi nama Muhammad Syafaras Hamizan Saputra. Syafaras berasal dari bahasa Yunani yang berarti "yang dihormati" sedangkan Hamizan berasal dari bahasa Ibrani yang berarti cerdas. Tahap selanjutnya ialah menentukan nama panggilan yang kira-kira mudah diingat. Karena lahir dikampung, sebisa mungkin kita berusaha menghindari nama panggilan yang ada "z" atau "f". Karena secara tidak disadari, huruf "f" dalam rangkaian nama tersebut akan berubah menjadi "p" dan huruf "z" akan berganti "j". Dan sayangnya, nama syafaras ada huruf "f" dan hamizan ada huruf "z" heheheh. Akhirnya kita putuskan untuk memanggilnya dengan nama Mizan. Dannnn bener gaes, banyak sesepuh yang memanggilnya mijan, bahkan paling ekstrim ada nenek-nenek samping rumah yang memanggilnya Kijan hahahha. Ya sudahlah yang penting kita memiliki harapan yang besar terhadap nama tersebut semoga menjadi anak yang kelak dihormati dan menjadi anak yang cerdas serta bermanfaat.
Pertanyaan standar untuk ibu-ibu pasca melahirkan pastinya seputar kapan lahir? laki-laki atau perempuan? berapa bb dan panjangnya?. Nah, yang paling malas dijawab adalah pertanyaan normal atau caesar?. Menurutku pertanyaan ini sebenarnya nggak penting banget gaes, apalagi kalau disertai nyinyiran. Stigma bahwa operasi ialah pilihan yang manja, pilihan bagi orang-orang yang nggak mau kerepotan melahirkan, dan pilihan bagi orang-orang yang nggak mau sakit nyatanya masih melekat di benak masyarakat kita gaes (meskipun tidak semua berfikiran seperti itu). Hal ini yang sangat aku rasakan ketika ada beberapa yang bertanya kenapa harus menjalani operasi caesar.
"gedean anakku ya, anakku dulu beratnya 4 kg, tapi istriku nggak operasi"
soo....aku harus guling-guling gituh karena istrimu lahiran normal?
"nggak kuat nahan sakit ya, makanya operasi"
Emang menurut ngana caesar nggak sakitt???
" dulu si A yang rumahnya di desa sebelah juga ketubannya pecah, tapi dy nggak operasi"
harusnya yaaaa disama2in gituh...
"si B nggak pernah ngerasain sakitnya melahirkan sih, dy kan operasi terus makanya nggak begitu perhatian sama anaknya"
dimana korelasinya ndes??
"moga aja anak kedua nanti normal ya, biar menjadi ibu sesungguhnya"
emangnya kalo operasi dy bukan ibu sebenarnya gt??
Belum lagi, beberapa pesan baik via BBM maupun WA yang mengabarkan kelahiran buah hatinya dengan embel-embel :
"alhamdulilah telah lahir putra pertama kami dengan BB....Panjang......secara NORMAL."
Penulisan proses melahirkan dengan menggunakan caps lock itu loh kok seolah-olah melahirkan normal itu menunjukkan bahwa sang ibu adalah ibu yang sesungguhnya, berarti yang operasi ibu-ibuan dunk.
FYI ya gaes, melahirkan caesar itu sakitnyaa minta ampun. Sama dengan melahirkan normal, melahirkan dengan caesar juga sama-sama mempertaruhkan nyawa. Bagaimanapun, tindakan medis dokter selama proses operasi tidak luput dari kemungkinan terjadinya human error. Dokter juga manusia biasa yang sangat berpotensi untuk melakukan kesalahan juga sama dengan yang lain. Sebelum diputuskan untuk melakukan tindakan operasi, aku juga merasakan sakitnya kontraksi. Tapi karena ketuban pecah dan pembukaan nggak nambah-nambah dikhawatirkan bayi dalam rahim keracunan. So...operasipun menjadi pilihan saat itu. Perbedaan sakitnya kontraksi dengan operasi ada di beban pikiran. Ketika sakit kontraksi, selain memikirkan badan yang nyeri-nyeri pegal minta ampun juga dibebani dengan memikirkan keadaan janin. Rasa khawatir jangan-jangan janin tidak nyaman, merasa kesakitan, keracunan, terus membayangi. Nah, ketika pasca operasi maka pikiran jauh lebih tenang karena hanya memikirkan sakit yang diderita sendiri. Pikiran jauh lebih tenang karena janin telah terlahir dengan selamat. Dan sakitnyaaaaa ternyata sama, 2 jam pasca operasi ketika efek obat bius mulai hilang saat itu aku sempat membayangkan "euthanasia" untung hanya sempat memikirkan nggak sampe minta disuntik hehe. Nggak cuman disitu gaes, bahkan beberapa hari kedepan rasa sakit pasca operasi masih sangat terasa, berbeda dengan melahirkan normal yang katanya langsung bisa beraktifitas.
Jadi intinya, tidak penting jalan mana yang bumil pilih untuk proses persalinan. Yang terpenting baby sehat, ibu juga sehat. Karena kondisi fisik antar satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamakan, jadi pliss dehh jangan membanding-bandingkan yang satu dengan yang lain. Tidak ada juga dalil aqli maupun naqli yang menunjukkan mana yang lebih baik antara normal maupun caesar hehe. Dan yang terpenting, sebenarnya tidak ada perempuan yang memilih caesar kecuali karena indikasi medis yang memang mengharuskan itu.
HIS balai sartika memiliki konsep One Stop Wedding Service, dengan konsep One Stop Wedding Service ini lebih memudahkan kak winda kedepannya dalam pemilihan vendor, yang sudah mencakup seluruh kebutuhan kak ina dari mulai :
ReplyDelete-Gedung
-Catering
-Dekor
-Rias busana & Make up
-Fotografi
-Entertaiment
-MC
-Upacara Adat
-Wedding car
-Wedding Organizer & Wedding Consultant
Info lebih lanjut bisa hub Zulfa 089611648377 (WA)